Langsung ke konten utama

Unggulan

Tradocaps

 Crypto Markets are highly volatile and needs exclusive expertise to trade crypto assets and new investors end up getting stuck and suffer deep loss. While existing solutions offer to solve just one problem at a time, our team is building a secure, useful, & easy-to-use platform for smart traders and investors using smart contracts. It will provide easy-to-use, secured platform to Traders, Investors and Business Entities for Smart Trading Experience. At the end, Our aim is to integrate all smart traders, investors, and crypto assets into a unified blockchain ecosystem via smart contracts, which will make trading experience truly efficient, transparent, and reliable. What is Tradocaps? Tradocaps is an ecosystem of various tools and platforms coming together to bridge gap between Smart Traders and Investors. TradoCaps is a DeFi platform for the future of trading that makes crypto trading accessible for every segment of users. It is a decentralized smart investment and trading...

Pengenalan Keamanan Jaringan dan Keamanan Sistem Informasi

Mengenal Lebih Lengkap Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Berbagai ancaman cyber crime yang terjadi saat ini berdampak juga pada keamanan jaringan komputer baik dirumah, sekolah atau tempat kerja. Ini semua jika tidak diatasi dengan benar akan berbahaya terutama yang berkaitan dengan data-data penting yang tersimpan pada komputer. Untuk itu Anda perlu menambahkan sistem keamanan jaringan komputer yang lebih agar terhindar dari semua hal tersebut.
Bagaimana jika komputer yang Anda gunakan sehari-hari ternyata sudah disusupi oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga semua data yang Anda miliki berhasil dicuri. Pastinya Anda akan merassa kesal, apalagi jika data tersebut digunakan untuk tindak kejahatan sehingga bisa merugikan khususnya bagi Anda. Nah pada artikel kali ini akan membahas mengenai sistem keamanan jaringan komputer.

Apa Itu Sistem Keamanan Jaringan

Sistem Keamanan Jaringan Komputer
Sistem keamanan jaringan adalah suatu sistem yang memiliki tugas untuk melakukan pencegahan dan identifikasi kepada pengguna yang tidak sah dalam jaringan komputer. Langkah pencegahan ini berfungsi untuk menghentikan penyusup untuk mengakses lewat sistem jaringan komputer. Tujuan dari dilakukan sistem keamanan jaringan komputer adalah untuk antisipasi dari ancaman dalam bentuk fisik maupun logic baik secara langsung atau tidak langsung yang mengganggu sistem keamanan jaringan.
Satu hal yang perlu dicatat bahwa tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman anti dari sadap. Solusinya Anda bisa mencegahnya salah satunya dengan meningkatkan sistem keamanan jaringan. Karena sifat dari jaringan adalah untuk melakukan komunikasi dua arah dari pengirim kepada penerima dan sebaliknya. Jadi setiap komunikasi yang terkirim pada jaringan komputer bisa saja disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu solusi lain yang perlu diketahui adalah memastikan user tidak awam masalah keamanan jaringan. Jika mereka tidak tahu tentang jaringan maka akan ada potensi celah keamanan jaringan yang mudah sekali untuk ditembus. Jadi selain membangun sistem keamanan jaringan, jangan lupa juga untuk mengedukasi user tentang keamanan jaringan.

Ancaman Keamanan Jaringan

Ada beberapa tipe ancaman yang sering ditemui pada cyber security, apa saja itu? Mari kita bahas berikut dibawah ini:
  • Interception

Ancaman keamanan jaringan dimana ada pihak yang tidak memiliki wewenang secara sah berhasil mendapatkan hak akses informasi dari komputer.
  • Interruption

Interruption yaitu penyerang sudah mendapatkan akses ke sistem, tetapi belum keseluruhan. Administrator masih bisa tetap login ke sistem.
  • Fabrication

Fabrication adalah pihak penyerang sudah menyisipkan objek palsu kedalam sistem yang menjadi target sasaran.
  • Modification

Ancaman keamanan yang terakhir adalah pihak penyerang sudah merusak sistem dan mengubah keseluruhan dari sistem. Jadi ini ancaman keamanan jaringan yang tergolong paling fatal.

Pengertian Aspek-aspek pada Keamanan Jaringan

     Confidentiality : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.

     Integrity :

adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.adalah pencegahan terhadap kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, memang tepat dimana-mana dalam sistem – atau mengikuti istilah “messaging” – tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.

     Availability :

adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila
dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.

     Non-repudiation :

aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.

     Authentication :

adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
    Access Control : adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik (hak akses).
     Accountability : adalah pembatasan akses untuk memasuki beberapa lokasi. Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berwenang dan punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan bisnis, mendapatkan ijin, dan memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk masuklah yang dapat memasuki dan/atau bekerja di dalam fasilitas. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan fasilitas, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin.

Mengenal Ancaman Keamanan Jaringan

Serangan terhadap keamanan sistem informasi (security attack) dewasa ini seringkali terjadi. Kejahatan komputer/cyber crime pada dunia maya seringkali dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin menembus suatu keamanan sebuah sistem. Aktivitas ini bertujuan untuk mencari, mendapatkan, mengubah, dan bahkan menghapus informasi yang ada pada sistem tersebut jika memang benar-benar dibutuhkan. Ada beberapa kemungkinan tipe dari serangan yang dilakukan oleh penyerang yaitu :
a) Interception yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan hak akses informasi
b) Interruption yaitu penyerang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak keseluruhan. Admin asli masih bisa login
c) Fabrication yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target
d) Modification yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara keseluruhan

Klasifikasi Serangan Komputer

    Menurut David Icove, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat macam:

    1) Keamanan Fisik (Physical Security)

Suatu keamanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan wiretapping (proses pengawasan dan penyadapan untuk mendapatkan password agar bisa memiliki hak akses). Dan jika gagal, maka DOS (Denial Of Service) akan menjadi pilihan sehingga semua service yang digunakan oleh komputer tidak dapat bekerja. Sedangkan cara kerja DOS biasanya mematikan service apa saja yang sedang aktif atau membanjiri jaringan tersebut dengan pesan-pesan yang sangat banyak jumlahnya. Secara sederhana, DOS memanfaatkan celah lubang keamanan pada protokol TCP/IP yang dikenal dengan Syn Flood, yaitu sistem target yang dituju akan dibanjiri oleh permintaan yang sangat banyak jumlahnya (flooding), sehingga akses menjadi sangat sibuk.

    2) Keamanan Data dan Media

Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan menyisipkan virus pada komputer target melalui attachment pada e-mail. Cara lainnya adalah dengan memasang backdoor atau trojan horse pada sistem target. Tujuannya untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi berupa password administrator. Password tersebut nantinya digunakan untuk masuk pada account administrator.

    3) Keamanan Dari Pihak Luar

Memanfaatkan faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (memiliki hak akses) merupakan salah satu tindakan yang diambli oleh seorang hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasa disebut social engineering. Social engineering merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia hacking maupun cracking. Biasanya orang yang melakukan social engineering akan menyamar sebagai orang yang memakai sistem dan lupa password, sehingga akan meminta kepada orang yang memiliki hak akses pada sistem untuk mengubah atau mengganti password yang akan digunakan untuk memasuki sistem tersebut.

    4) Keamanan dalam Operasi

Merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian, sistem tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali. Biasanya para penyerang akan menghapus seluruh log-log yang tertinggal pada sistem target (log cleaning) setelah melakukan serangan.
Jenis Gangguan Keamanan Jaringan
Ada beberapa jenis gangguan keamanan jaringan yang perlu Anda ketahui. Berikut daftarnya:
  • Hacking: perusakan pada infrastruktur jaringan komputer yang sudah ada.
  • Carding: pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang. Misalnya pencurian nomor kartu kredit yang dimanfaatkan untuk berbelanja online.
  • Deface: perubahan terhadap bentuk atau tampilan website.
  • Physing: pemalsuan data resmi.
Macam-macam Sistem Keamanan Jaringan
  1. VPN (Virtual Private Network): jaringan komunikasi lokal yang dapat terhubung melalui media jaringan. Fungsi dari VPN secara tersendiri adalah untuk mendapatkan komunikasi yang aman melalui internet.
  2. Autentikasi: proses pengenalan peralatan, sistem operasi, aplikasi, dan identitas pengguna yang terhubung dengan jaringan komputer. Contohnya adalah saat pengguna memasukkan username dan password untuk login ke jaringan.
  3. DMZ (De-Militerized Zone): berfungsi untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker.
  4. Enkripsi: teknik pengkodean data yang dapat digunakan untuk menjaga data.



Cara Meningkatkan Sistem Keamanan Jaringan

Jenis Firewall
Enkripsi Data
Ada banyak aspek yang perlu Anda perhatikan untuk bisa menjaga sistem keamanan jaringan komputer. Berikut pembahasannya:
  • Pengamanan secara fisik

Pengamanan secara fisik bisa dilakukan dengan menempatkan perangkat hardware berada dilokasi yang aman dan mudah diawasi. Selain itu gunakan ruangan yang bersih, jika perlu yang memiliki AC agar tidak ada debu dan lembab. Selain itu juga gunakan kunci pengaman khusus agar tidak ada orang yang masuk kecuali yang memiliki kepentingan saja.
  • Pengamanan akses

Agar tidak terjadi penyalah gunaan akses, maka sebagai seorang administrator Anda harus memberikan akses kepada orang yang berhak saja. Dan jangan lupa untuk membuat username dan password yang unik.
  • Pengamanan data

Pengamanan data dilakukan dengan membuat hak akses pada setiap user dimana setiap user hanya bisa melakukan akses pada data tertentu sesuai dengan hak akses yang dimilikinya. Untuk data yang sifatnya sensitive Anda bisa menambahkan password agar lebih aman lagi.
  • Pengamanan komunikasi jaringan

Pengamanan komunikasi jaringan bisa dilakukan dengan mengamankan setiap komunikasi dengan menggunakan kriptografi, dimana data-data yang sensitive bisa dienkripsi agar aman saat proses pengiriman dan penerimaan data.

Tips Keamanan Jaringan

Manfaat Firewall
Untuk tetap menjaga keamanan sistem jaringan komputer, Anda perlu mengikuti beberapa tips berikut ini:
  • Gunakan enkripsi pada akses nirkabel

Sudah dilakukan survey bahwa lebih dari setengah jaringan nirkabel saat ini terbuka lebar tanpa adanya pengamanan. Kasus seperti ini bisa dimanfaatkan oleh semua siapa saja yang ingin melihat lalu lintas data dan informasi sensitive. Salah satu enkripsi yang banyak digunakan saat ini adalah menggunakan enkripsi WPA2 yang sudah terjamin keamanannya.
  • Ganti alamat SSID

Jika Anda menamai router jaringan, usahakan jangan menggunakan nama SSID yang menunjukan lokasi atau kepemilikian bisnis. Contohnya “Apartemen Mawar Lt 1” atau “PT Teknologi Indonesia”,  Ini cukup berbahaya karena bisa dilacak dengan mudah oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
  • Matikan fitur antarmuka router

Matikan akses untuk manajemen router agar tidak bisa diakses dari luar. Jika ada yang bisa masuk ke dashboard router ini, penyusup akan dengan mudah membaca file log yang ada pada router, untuk amannya matikan saja fitur ini.
  • Gunakan antivirus

Pastikan semua Komputer Anda sudah menggunakan antivirus yang terupdate, karena ada banyak malware komputer yang menyebar tanpa bisa Anda ketahui.
  • Lakukan backup

Mulai backup file-file penting yang ada pada Komputer Anda. Untuk hasil backup bisa Anda simpan pada hardisk eksternal atau disimpan di cloud agar lebih amannya.
Nah demikianlah pembahasan tentang mengenal lebih lengkap sistem keamanan jaringan komputer. Untuk lebih amannya untuk selalu berhati-hati agar data dan informasi sensitive yang Anda miliki aman dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Definisi Keamanan Sistem Informasi 
Pengertian Keamanan Sistem Informasi
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah  penipuan (cheating)  atau,  paling  tidak,  mendeteksi  adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai  kebijakan,   prosedur,   dan   pengukuran   teknis   yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian,  atau  kerusakan  fisik  terhadap  sistem  informasi.  Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan    teknik-teknik    dan    peralatan-peralatan    untuk mengamankan   perangkat   keras   dan   lunak   komputer,   jaringan komunikasi, dan data. 
Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan  hanya  boleh  diakses  oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat  menimbulkan  kerugian  bagi  pemilik  informasi. Sebagai  contoh, banyak  informasi  dalam  sebuah  perusahaan  yang  hanya  diperbolehkan diketahui oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan tersebut, seperti misalnya  informasi  tentang  produk  yang  sedang  dalam  development, algoritma-algoritma dan teknik-teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Untuk itu keamanan dari sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.
A.Pengertian Keamanan Sistem Informasi
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah  penipuan (cheating)  atau,  paling  tidak,  mendeteksi  adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai  kebijakan,   prosedur,   dan   pengukuran   teknis   yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian,  atau  kerusakan  fisik  terhadap  sistem  informasi.  Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan    teknik-teknik    dan    peralatan-peralatan    untuk mengamankan   perangkat   keras   dan   lunak   komputer,   jaringan komunikasi, dan data.
A.2 Pentingnya Keamanan Sistem Informasi
Seringkali  sulit  untuk  membujuk  management  perusahaan  atau  pemilik sistem informasi untuk melakukan investasi di bidang keamanan. Di tahun 1997 majalah Information Week melakukan survey terhadap 1271 sistem atau network manager di Amerika Serikat. Hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen sangat penting (“extremely important”). Mereka lebih mementingkan “reducing cost” dan “improving competitiveness”  meskipun  perbaikan  sistem  informasi  setelah  dirusak justru dapat menelan biaya yang lebih banyak. Meskipun sering terlihat sebagai besaran yang tidak dapat langsung diukur dengan uang  (intangible), keamanan sebuah sistem informasi sebetulnya dapat diukur dengan besaran yang dapat diukur dengan uang  (tangible). Dengan adanya ukuran yang terlihat, mudah-mudahan pihak management dapat mengerti pentingnya investasi di bidang keamanan.

B.    Keamanan Informasi
Keamanan informasi menggambarkan usaha untuk melindungi komputer dan non peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi dalam suatu perusahaan.Masalah keamanan informasi merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi.Akan tetapi, masalah keamanan ini kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi.Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting.Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”.Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat essensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi).Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi.
Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi.  Jaringan komputer seperti LAN(Local Area Network) dan internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat.Hal ini menjadi salah satu alasan perusahaan mulai berbondong-bondong membuat LAN untuk sistem informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke Internet.Terhubungnya komputer ke internet membuka potensi adanya lubang keamanan(security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme keamanan secara fisik.
Suatu perusahaan memiliki sederetan tujuan dengan diadakannya sistem informasi yang berbasis komputer di dalam perusahaan. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran utama yaitu:

1.    Kerahasiaan
Melindungi data dan informasi perusahaan dari penyingkapan orang-orang yang tidak berhak. Inti utama dari aspek kerahasiaan adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang-orang yang tidak berhak mengakses.Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat.Serangan terhadap aspek privacy misalnya usaha untuk melakukan penyadapan.Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti keabsahan, integritas data, serta autentikasi data.

2.Ketersediaan
Aspek ini berhubungan dengan  metode untuk menyatakan bahwa informasi benar-benar asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama untuk membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature.Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga intelektual property, yaitu dengan menandatangani dokumen atau hasil karya pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan akses control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang-orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus menunjukkan bahwa memang dia adalah pengguna yang sah atau yang berhak menggunakannya.

3.    Integritas
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa izin. Sistem informasi perlu menyediakan representasi yang akurat dari sistem fisik yang direpresentasikan.

C.      Ancaman Virus
Ancaman yang paling terkenal dalam keamanan sistem informasi adalah virus.Virus adalah sebuah program komputer  yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan pengguna. Ancaman dalam sistem informasi merupakan serangan yang dapat muncul pada sistem yang digunakan. Serangan dapat diartikan sebagai “tindakan yang dilakukan denganmenggunakan metode dan teknik tertentu dengan berbagai tools yang diperlukansesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan objek serangan tertentu baikmenggunakan serangan terarah maupun acak“. Serangan yang terjadi terhadapsebuah sistem jaringan dikalangan praktisi lazim sering disebut dengan penetration.Dalam materi keamanan sistem dikenal sangat banyak dan beragam teknik serangan terhadap sebuah sistem sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Teknik serangan semakin lama semakin canggih dan sangat sulit di prediksi dan dideteksi.Beberapa contoh serangan yang dapat mengancam sebuah sistem adalah sebagai berikut :
  • Virus
Virus dikenal sejak kemunculannya pertama kali pada pertengahan tahun 1980-an, virus berkembang pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer. Virus selalu menemukan dan menyesuaikan diri untuk menyebarkan dirinya dengan berbagai macam cara. Pada dasarnya, virus merupakan program komputer yang bersifat “malicious” (memiliki tujuan merugikan maupun bersifat mengganggu pengguna sistem) yang dapat menginfeksi satu atau lebih sistem komputer melalui berbagai cara penularan yang dipicu oleh otorasisasi atau keterlibatan “user” sebagai pengguna komputer. Kerusakan yang dapat ditimbulkan pun bermacam-macam mulai dari yang mengesalkan sampai kepada jenis kerusakan yang bersifat merugikan dalam hal finansial. Dilihat dari cara kerjanya, virus dapat dikelompokkan sebagai berikut:
ü  Overwriting Virus – merupakan penggalan program yang dibuat sedemikian rupa untuk menggantikan program utama (baca: host) dari sebuah program besar sehingga dapat menjalankan perintah yang tidak semestinya.
ü  Prepending Virus – merupakan tambahan program yang disisipkan pada bagian awal dari program utama atau “host” sehingga pada saat dieksekusi, program virus akan dijalankan terlebih dahulu sebelum program yang sebenarnya dijalankan.
ü  Appending Virus – merupakan program tambahan yang disisipkan pada bagian akhir dari program (host) sehingga akan dijalankan setelah program sebenarnya tereksekusi.
ü  File Infector Virus – merupakan penggalan program yang mampu memiliki kemampuan untuk melekatkan diri (baca: attached) pada sebuah file lain, yang biasanya merupakan file “executable”, sehingga sistem yang menjalankan file tersebut akan langsung terinfeksi.
ü  Boot Sector Virus – merupakan program yang bekerja memodifikasi program yang berada di dalam boot sector pada cakram penyimpan (baca: disc) atau disket yang telah diformat. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan terlebih dahulu mengeksekusi dirinya sendiri sebelum proses “boot-up” pada komputer terjadi, sehingga seluruh “floppy disk” yang digunakan pada komputer tersebut akan terjangkiti pula, hal ini sering terjadi pada USB Flashdisk.
ü  Multipartite Virus – merupakan kombinasi dari Infector Virus dan Boot Sector Virus dalam arti kata ketika sebuah file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot sector dari hard disk atau partition sector dari computer tersebut, dan sebaliknya.
ü  Macro Virus - menjangkiti program “macro” dari sebuah file data atau dokumen (yang biasanya digunakan untuk “global setting” seperti pada template Microsoft Word) sehingga dokumen berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula oleh penggalan program macro yang telah terinfeksi sebelumnya.
Agar selalu diperhatikan bahwa sebuah sistem dapat terjangkit virus adalah disebabkan oleh campur tangan pengguna. Campur tangan yang dimaksud misalnya dilakukan melalui penekanan tombol pada keyboard, penekanan tombol pada mouse, penggunaan USB pada komputer, pengiriman file via email, dan lain sebagainya. (Richardus eko indrajit : seri artikel “aneka serangan didunia maya ).

Source:


Komentar

Postingan Populer