Langsung ke konten utama

Unggulan

Tradocaps

 Crypto Markets are highly volatile and needs exclusive expertise to trade crypto assets and new investors end up getting stuck and suffer deep loss. While existing solutions offer to solve just one problem at a time, our team is building a secure, useful, & easy-to-use platform for smart traders and investors using smart contracts. It will provide easy-to-use, secured platform to Traders, Investors and Business Entities for Smart Trading Experience. At the end, Our aim is to integrate all smart traders, investors, and crypto assets into a unified blockchain ecosystem via smart contracts, which will make trading experience truly efficient, transparent, and reliable. What is Tradocaps? Tradocaps is an ecosystem of various tools and platforms coming together to bridge gap between Smart Traders and Investors. TradoCaps is a DeFi platform for the future of trading that makes crypto trading accessible for every segment of users. It is a decentralized smart investment and trading...

Pengertian Routing Static dan Dynamic Beserta Contohnya


Pengertian Routing Static dan Dynamic

A. Static Routing ( Routing Statis)



Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.



Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.



Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :



Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.


Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Contoh Konfigurasi Routing Static 
Nah, Sekarang sobat sudah tahu dengan Routing Static ini, selanjutnya mari ketahap konfigurasiya. Pertama silahkan sobat buat topologi seperti contoh yang saya lakukan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar.1  Topologi
Buat skema jaringan seperti gambar diatas.
Keterangan :
  • Untuk menghubungkan dari Router ke Router menggunakan ethernet Serial dan menggunakan kabel Serial DCE.
  • Dari Router ke Switch menggunakan kabel Straight.
  • Dari Switch ke PC menggunakan kabel Straight
Untuk pengalamatan Ip Address berikut adalah tabel keterangannya :
Gambar.2  Tabel keterangan

Jika sudah paham akan pengalamatan, sekarang akan langsung ke konfigurasi.
Klik pada Router0, klik pada CLI, lalu konfigurasi seperti berikut ini :

Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config-if)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Selanjutnya konfigurasi pada Router1, klik pada Router1 dan pilih CLI, berikut konfigurasinya :
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


Sekarang tinggal konfigurasi Routing Static.
Klik Pada Router0, pilih CLI, berikut konfigurasinya :
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2

Keterangan:
  • Warna biru : Perintah untuk Routing Static.
  • Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.
  • Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.
  • Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1 
Selanjutnya di Router1.
Klik Pada Router1, pilih CLI, berikut konfigurasinya :


Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1

Keterangan:
  • Warna biru : Perintah untuk Routing Static.
  • Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.
  • Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.
  • Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1
    Kemudian konfigurasi pada setiap PC dengan ip address seperti pada tabel diatas tadi. Caranya klik pada PC, pilih Desktop, pilih IP Configuration.

    PC0 :
    Ip Address = 192.168.2.2
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.2.1

    PC1 :
    Ip Address = 192.168.2.3
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.2.1

    PC2 :
    Ip Address = 192.168.3.2
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.3.1

    PC3 :
    Ip Address = 192.168.3.3
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.3.1

    Lakukan pengecekan dari setiap PC ke PC lainnya dengan perintah PING.
    Caranya masuk ke PC, klik Command Prompt.

    Contoh : Ping dari PC0 ke PC 3 (192.168.3.3)
    Gambar.3  ping

    Jika berhasil akan tampil seperti gambar diatas.

    B. Dynamic Routing (Routing Dinamis)

    Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

    Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.


    Image


    Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

    Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

    Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
    • RIP (Routing Information Protocol) : adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
    • IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) : adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
    • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) : adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO.
    • OSPF (Open Shortest Path First) : merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
    • BGP (Border Gateway Protocol) : merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

    Adapun keuntungan dynamic route adalah sebagai berikut :
    •          Cocok untuk area besar/luas
    •          Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
    •          Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
    •          Router secara otomatis berbagi informasi
    •          Routing table dibuat secara dinamik
    •          Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
    •          Administrator tidak ikut campur tangan

    Sedangkan kelemahan dynamic route adalah sebagai berikut :
    •          Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
    •          Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
             Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:







    Setelah Penjelasan tentang Routing Dynamic saya akan memberikan contoh konfigurasi Routing Dynamic EIGRP

    Contoh Konfigurasi Routing Dynamic EIGRP

    Gambar.1 Topologi

    Dibawah ini adalah gambar tabel ketentuannya.

    Gambar.2 Tabel ketentuan
    Jika sudah membuat topologinya, sekarang sobat isi ip address pada PC0 dan PC1 sesuai dengan ketentuan pada gambar tabel diatas. Caranya klik pada PC, lalu pilih [Desktop], kemudian klik pada [IP Configuration].
    Gambar.3 Pengisian ip address pada PC0

    Gambar.4 Pengisian ip address pada PC1
    Selanjutnya konfigurasi ip address pada semua router. Pertama sobat konfigurasi pada router R-1 dulu. Klik pada R-1, lalu pilih [CLI]. Kemudian lakukan seperti perintah berikut :

    R-1(config)#int fa0/0
    R-1(config-if)#ip address 172.16.16.1 255.255.255.0
    R-1(config-if)#no shutdown
    R-1(config-if)#exit

    R-1(config)#int fa1/0
    R-1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
    R-1(config-if)#no shutdown
    R-1(config-if)#exit

    Selanjutnya pada router R-2, berikut perintahnya :


    R-2(config)#int fa0/0
    R-2(config-if)#ip address 172.16.16.2 255.255.255.0
    R-2(config-if)#no shutdown
    R-2(config-if)#exit

    R-2(config)#int fa1/0
    R-2(config-if)#ip address 172.17.17.1 255.255.255.0
    R-2(config-if)#no shutdown
    R-2(config-if)#exit

    Berikutnya pada router R-3, berikut perintahnya :

    R-3(config)#int fa0/0
    R-3(config-if)#ip address 172.17.17.2 255.255.255.0
    R-3(config-if)#no shutdown
    R-3(config-if)#exit

    R-3(config)#int fa1/0
    R-3(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
    R-3(config-if)#no shutdown
    R-3(config-if)#exit

    Nah, sekarang semua sudah terkoneksi, tetapi untuk bisa terhubung dari LAN1 ke LAN2 sobat harus mengkonfigurasi Routing Dynamic EIGRP dulu. Oke langsung saja berikut adalah konfigurasi Routing Dynamic EIGRP.

    Perlu diingat!! disini kita akan menggunakan nomor AS( Autonomous System) yaitu 100.

    Pertama, sobat akan mengkonfigurasinya pada R-1 dulu. Klik pada R-1, pilih [CLI] kemudian lakukan perintah seperti berikut :

    R-1(config)#router eigrp 100
    R-1(config-router)#network 172.16.16.0 0.0.0.255
    R-1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
    R-1(config-router)#no auto-summary
    R-1(config-router)#exit

    Selanjutnya pada router R-2, berikut perintahnya :

    R-2(config)#router eigrp 100
    R-2(config-router)#network 172.16.16.0 0.0.0.255
    R-2(config-router)#network 172.17.17.0 0.0.0.255
    R-2(config-router)#no auto-summary
    R-2(config-router)#exit

    Kemudian pada router R-3, berikut perintahnya :

    R-3(config)#router eigrp 100
    R-3(config-router)#network 172.17.17.0 0.0.0.255
    R-3(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
    R-3(config-router)#no auto-summary
    R-3(config-router)#exit

    Konfigurasi Routing Dynamic EIGRP dengan nomor AS 100 sudah selesai. Harusnya sekarang sobat sudah bisa melakukan ping dari LAN1 ke LAN2 atau sebaliknya.

    Sobat bisa melihat tabel routing di semua router dengan perintah seperti berikut :

    R-1#show ip route 

    Maka akan tampil tabel routing pada router R-1 seperti gambar dibawah ini.

    Gambar.5 Tabel routing pada R-1
    Terakhir silahkan cek dengan melakukan ping dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya, dan pastikan sukses.

    Jika sukses akan tampil seperti gambar dibawah ini.

    Gambar.6 Pengecekan dengan PING dari PC0 ke PC1

    Source: 










    Komentar

    Postingan Populer